Kunci Tanggapan Halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42 Kelas 5 Tema 7 Buku Tematik Siswa
Sistem Tanam Paksa Kelas 5 Tema 7 Halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42 - Kunci Jawaban Soal Tematik Kelas 5 Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan, Subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Pembelajaran 3
Baca Juga :
Apakah sistem tanam paksa itu?
Apakah tanam paksa Itu
Ayo Berdiskusi
Demikianlah portingan mengenai Kunci Jawaban Halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42 Kelas 5 Tema 7 Buku Tematik Siswa. Semoga sanggup menambah motivasi berguru dan mempermudah dalam pemahaman materi. Jika ada pertanyaan anda bisa pribadi Contact atau bisa dengan mengisi kolom komentar, Terima kasih. Sumber https://kumpulansoalunbk.blogspot.com/
Kunci Jawaban Buku Tematik (Halaman 30)
Baca Juga :
- Kunci Jawaban Halaman 46, 47, 48, 50, 52, 53, 54, 55, 56-57 Kelas 5 Tema 7 Buku Tematik Siswa
- Kunci Jawaban Halaman 60, 61, 64, 66-67, 68 Kelas 5 Tema 7 Buku Tematik Siswa
- Kunci Jawaban Halaman 71, 73, 75 Kelas 5 Tema 7 Buku Tematik Siswa
Apakah sistem tanam paksa itu?
Sistem yang memaksa rakyat Indonesia menanam tumbuhan yang laris keras di Eropa dengan peraturan tertentu
Kunci Jawaban kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3
Apa pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat Indonesia?
Makin menderita, makin banyak yang mati kelaparan sebab tumbuhan padi harus diganti paksa dengan tanaman-tanaman yang laris keras di Eropa.
Kunci Jawaban Buku Tematik (Halaman 32)
KOSAKATA PADA BACAAN
Kosakata Baku :
Kebijakan :
Arti
(1) Kepandaian; kemahiran
(2) Rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara ber
Penyimpangan :
Arti
(1) Proses, cara, perbuatan menyimpang
(2) Sikap tindak di luar ukuran/kaidah yang berlaku
Jatah :
Arti
(1) Jumlah atau banyaknya barang dan sebagainya yang telah ditentukan (untuk suatu maksud atau untuk suatu daerah)
Panen :
Arti
Pemungutan/pemetikan hasil sawah atau ladang
Pajak :
Arti
Pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai santunan wajib kepada negara atau pemerintah sehubungan dengan pendapatan, pemilikan, harga beli barang, dan sebagainya
Mengungsi :
Arti
Pergi menghindarkan/ menyingkirkan diri dari ancaman atau menyelamatkan diri (ke tempat yang dirasa aman)
Kecaman :
Arti
Arti
Teguran yang keras; kritikan; celaan
Kosakata Serapan
Ekspor :
Arti
Pengiriman barang dagangan ke luar negeri
Edukasi :
Arti
Perihal pendidikan
Irigasi
Arti
Pengaturan pembagian atau pengaliran air berdasarkan sistem tertentu untuk sawah dan sebagainya; pengairan
Transmigrasi
Arti
Perpindahan penduduk dari satu daerah/pulau yang berpenduduk padat ke daerah/pulau lain yang berpenduduk jarang
Kunci Jawaban Buku Tematik (Halaman 33)
Apakah tanam paksa Itu
Alternatif Jawaban :
Sistem yang memaksa rakyat menanam komoditas tertentu dengan peraturan tertentu
Siapakah yang menerapkan tanam paksa itu?
Alternatif Jawaban :
Pemerintah kolonial Belanda
Di manakah tanam paksa itu dilaksanakan?
Alternatif Jawaban :
Di Pulau Jawa, Sumatra Barat, Minahassa, Lampung dan Palembang
Bagaimana tanam paksa dilaksanakan?
Alternatif Jawaban :
Sistem tanam paksa dimulai semenjak tahun 1847, saat penduduk yang telah usang menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial
Apa akhir tanam paksa itu?
Alternatif Jawaban :
Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa antara lain: banyak tanah yang terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, ancaman kelaparan di Cirebon yang memaksa rakyat mengungsi ke kawasan lain untuk menyelamatkan diri, kelaparan ahli di Grobogan sehingga banyak terjadi kematian dan menimbulkan jumlah penduduk menurun tajam
Siapakah penentang tanam paksa itu?
Alternatif Jawaban :
Rakyat Indonesia dan Douwes Dekker
Kunci Jawaban Buku Tematik (Halaman 35)
1. Alasan Ternate melaksanakan perlawanan :
Alternatif Jawaban :
Ternate melaksanakan perlawanan sebab Portugis serakah, selalu ikut campur dalam pemerintahan Ternate, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang-wenang
2. Pemimpin rakyat Aceh dan Ternate yang melaksanakan perlawanan :
Alternatif Jawaban :
Aceh :
- Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528)
- Sultan Alaudin Riayat Syah (1537-1568)
- Sultan Iskandar Muda (1607-1636)
Ternate :
- Sultan Hairun
- Sultan Baabullah
Hasil perlawanan :
Aceh :
- Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis
- Mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor
Ternate :
- Benteng Portugisd sanggup direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu. Akhirnya, Portugis menguasai dan menetap di Timor Timur (sekarang negara Timor Leste)
Kunci Jawaban Buku Tematik (Halaman 37)
Ayo Berdiskusi
Bentuklah kelas menjadi 7 kelompok sesuai dengan jumlah tokoh pada peta tematik di atas. Bagilah satu tokoh kepada satu kelompok (bisa dengan diundi).
Setiap kelompok mencari gosip wacana usaha para tokoh sesuai dengan bagiannya masing-masing. Carilah dari buku-buku yang ada diperpustakaan, media elektronik, guru, atau sumber lain.
Tuliskan sebanyak mungkin gosip yang telah kau peroleh di bawah ini. Diskusikan jadinya dengan temanmu!
Agar gosip kalian wacana perlawanan para jagoan di aneka macam kawasan lengkap, pada final kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Alternatif Jawaban :
Nama Tokoh :
Sultan Hasanuddin
Asal Daerah :
Gowa, Sulawesi Selatan, lahir 12 Januari 1631
Alasan melaksanakan perlawanan :
- Upaya VOC/Belanda untuk menguasai Gowa, terutama pelabuhan Somba Opu untuk menerapkan sistem monopoli perdagangan
- VOC melaksanakan tindakan provokatif dalam memblokade pelabuhan Somba opu dengan memburu, menangkap dan merusak perahu-perahu orang-orang bugis, Makasar dan yang lain untuk melemahkan posisi Gowa
- VOC melaksanakan taktik mencerai-beraikan (devide et impera)
Bentuk perlawanan :
- Sultan Hasanuddin mempersiapkan benteng pertahanan di sepanjang pantai, serta melaksanakan kerjasama dengan beberapa sekutu Gowa untuk melawan VOC
- Pada tahun 1668 Sultan Hasanuddin menggerakkan kekuatan rakyat untuk kembali melawan kesewenang-wenangan VOC, namun berhasil dikalahkan VOC
Hasil perlawanan :
Mengalami kegagalan, terpaksa mengikuti perjanjian Bongaya tahun 1667 dengan mengakui adanya VOC di Gowa
Nama Tokoh :
Pangeran Antasari
Asal Daearah :
Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan. Lahir tahun 1797
Alasan melaksanakan perlawanan :
- Belanda melaksanakan monopoli dagang dalam Kesultanan Banjar
- Menyempitnya wilayah kekuasaan Banjar sebab perjanjian dengan Belanda
- Belanda turut campur dalam pemerintahan Banjar, termasuk dalam pemilihan pemimpin Banjar
- Rakyat Banjar menderita akhir perlakuan otoriter Belanda, termasuk kerja paksa yang diterapkan oleh Belanda
Bentuk Perlawanan :
- Tanggal 25 April 1859, Pangeran Antasari bersama 300 prajurit menyerang tambang watu bara beserta perumahan milik Belanda yang ada disekitarnya dengan cara dibakar
- Melakukan penyerangan ke perkebunan milik Belanda di Gunung Jabok, Kalangan, dan Bangkal
- Merebut Benteng Pengaron serta mengambil alih tambang Nassau oranje milik Belanda
- Melakukan penyerangan pos-pos Belanda di Martapura, Hulu sungai, Riam kanan, Tabalong, Tanah bahari dan di sepanjang sungai Barito hingga Puruk Cahu
- Melakukan perang gerilya dan menciptakan kerajaan yang disertai benteng di pedalaman
- Melakukan penyelundupan senjata untuk mempersenjatai pasukan
Hasil perlawanan :
Mengalami kekalahan. Pangeran Antasari meninggal pada umur 75 tahun, namun perlawanan terus berlangsung hingga beberapa tahun.
Nama Tokoh :
Pattimura
Asal Daerah :
Maluku
Alasan Melakukan Perlawanan :
- Pemecatan para guru di Maluku dengan dalih penghematan
- Belanda tidak mau membayar hasil bumi rakyat Maluku
- Kegiatan monopoli di Maluku oleh Belanda
- Rusaknya tata ekonomi dan contoh perdagangan bebas di Maluku akhir kedatangan
- Kebijakan Belanda yang memberatkan dan menyengsarakan menyerupai kerja paksa, penyerahan paksa hasil rakyat.
Bentuk perlawanan :
- Melakukan serangkaian pertemuan diam-diam di pulau Haruku (pulau yang dihuni dominan islam), pulau Saparua (pulau yang dihuni dominan kristen), dan di hutan kayu putih guna menyeragamkan pemikiran bahwa masyarakat Maluku tidak ingin menderita lagi di bawah kekuasaan Belanda
- Melakukan perlawanan dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda di pelabuhan
- Melakukan penyerbuan ke benteng Duurstede serta menguasai benteng tersebut
- Mengalahkan serbuan Belanda yang ingin merebut kembali benteng Duurstede
- Melakukan upaya penyerangan terhadap Belanda di Benteng Zeelandia di pulau Haruku serta berusaha menguasainya tapi gagal.
Hasil perlawanan :
Mengalami kegagalan. Belanda menangkap Pattimur di kawasan Siri Sori dan Pattimura dijatuhi sanksi dengan sanksi di tiang gantung.
Nama Tokoh :
Sisingamangaraja XII
Asal Daerah :
Bakara, Sumatera Utara. Lahir tanggal 18 Februari 1845
Alasan Melakukan Perlawanan :
- Adanya upaya kristenisasi yang dilakukan oleh Belanda dimana upaya ini dikuatirkan bisa menghilangkan tatanan tradisional dan bentuk kesatuan negeri yang ada secara turun menurun
- Adanya impian Belanda untuk menguasai seluruh tanah batak
Bentuk Perlawanan :
- Melakukan kampanye keliling daerah-daerah guna menghimbau semoga masyarakat mengusir para zending yang memaksakan agama kristen kepada penduduk
- Mengusir para zending
- Melakukan penyerbuan dan pembakaran terhadap pos-pos zending
- Melakukan perlawanan terhadap gerakan pasukan belanda di bahal batu
- Mempersiapkan benteng pertahanan berupa benteng alam di dataran tinggi toba dan silindung
- Mempersiapkan benteng pertahanan berupa benteng buatan di perkampungan
- Menyerang dan menyergab pos Belanda yang ada di tanah batak
- Pada Juli 1889 Sisingamangaraja XII kembali angkat senjata melawan ekspedisi Belanda di huta puong
- Sisingamangaraja XII bersama putera-puteranya patuan nagari dan patuan anggi berserta sisa prajuritnya melaksanakan perlawanan terakhir di aik sibulbulon kawasan dairi
Hasil perlawanan :
Sisingamangaraja XII mengalami kekalahan sebab taktik licik belanda dengan menangkap boru sagala, istri sisingamangaraja XII, sehingga sisingamangaraja XII mengalami tekanan beban psikologis yang berat. Meninggal dalam perlawanan terakhir di aik sibulbulon (dairi) sebab tertembak Belanda. Kedua putra dan seorang putrinya ikut gugur di tangan belanda
Nama tokoh :
Sultan Ageng Tirtayasa
Asal Daerah :
Banten. Lahir tahun 1631
Alasan melaksanakan perlawanan :
- Kekejaman Belanda
- Keinginan Belanda menguasai Banten, sebab Banten letaknya sangat strategis sebagai bandar perdagangan internasional
- Adanya persaingan antara Belanda/VOC dengan Banten, dikarenakan VOC membangun bandar perdagangan juga di Batavia
- Hasutan VOC terhadap sultan haji (putra sultan ageng) untuk merebut tahta kesultanan banten
- Pembajakan kapal milik banten yang pulang dari Jawa timur oleh kapal-kapal belanda
Bentuk perlawanan :
- Melakukan serangan-serangan terhadap VOC
- Mengundang pedagang Eropa menyerupai Inggris, Perancis, Denmark dan Portugis serta membuatkan kekerabatan dagang dengan negara-negara asis menyerupai persia, benggala, siam, tonkin, dan china guna memulihkan posisi banten sebagai bandar perdagangan internasional sekaligus menandingi perkembangan VOC di batavia
- Sultan ageng mengirim beberapa pasukannya untuk mengganggu kapal-kapal dagang VOC
- Melakukan perusakan terhadap beberapa kebun tebu milik VOC guna memberi tekanan dan memperlemah kedudukan VOC
- Mengobarkan semangat anti VOC
- Mengepung istana surosowan milik sultan haji pada tahun 1682
- Melakukan aneka macam serangan-serangan dengan taktik gerilya
Hasil perlawanan :
Berimbang (tidak bisa dikatakan kalah, namun juga belum bisa dikatakan menang). Tahun 1683 Sultan ageng berhasil ditangkap VOC dengan tipu muslihat. Sultan ageng ditawan di batavia hingga wafat tahun 1692
Nama tokoh :
Pangeran Diponegoro
Asal kawasan :
Yogyakarta. Lahir tanggal 11 November 1785
Alasan melaksanakan perlawanan :
- Belanda ikut campur urusan keraton Yogyakarta, bahkan untuk mengganti raja dan urusan pemerintahan, harus ijin kepada Belanda
- Rusaknya sopan santun istiadat dan kehidupan beragama sebab campur tangan belanda
- Kaum darah biru sangat dirugikan sebab sebagian besar sumber penghasilannya diambil alih oleh belanda.
- Rakyat makin menderita sebab banyaknya pajak yang harus dibayar kepada belanda
- Pemasangan patok-patok jalan yang secara sengaja mengenai/melewati makam leluhur pangeran diponegoro
Bentuk-bentuk perlawanan :
- Bersama pasukannya melarikan diri ke arah tegalrejo untuk menghindari usaha penangkapan
- Menjadikan goa selarong sebagai basis dalam memilih setiap perlawanan perang gerilya
- Melakukan aneka macam perang gerilya serta melaksanakan perlawanan besar-besaran saat trend hujan tiba, sebab senjata api belanda menjadi berkurang kemampuannya saat trend hujan.
- Menjadikan kyai mojo sebagai guru spiritual pemberontakan serta berkoordinasi dengan pakubowono VI serta raden tumenggung prawirodigdoyo, bupati gagatan untuk melaksanakan perlawanan terhadap belanda
- Memobilisasi para mafia profesional untuk ikut serta melaksanakan perlawanan
- Menentukan taktik dan taktik perang dengan sebaik mungkin berdasarkan gosip mengenai kekuatan musuh, jarak tempuh dan waktu, kondisi medan serta curah hujan yang dibantu oleh jasus dan kurir
Hasil perlawanan
Mengalami kekalahan sesudah 5 tahun berperang. Pangeran diponegoro ditangkap dengan tipu muslihat, diasingkan ke menado, kemudian dipindah ke makasar.
Nama Tokoh :
Silas Papare
Asal Daerah :
Serui, Papua. lahir 18 Desember 1918
Alasan melaksanakan perlawanan :
- Irian Barat dalam penjajahan dan penguasaan Belanda
- Belanda masih saja menjajah Irian Barat, padahal diketahui bahwa Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya
Bentuk perlawanan :
- Berupaya untuk mensugesti batalyon Papua guna melaksanakan pemberontakan memerangi penjajahan belanda
- Pada bulan November 1946 mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Iran (PKII) semoga Irian barat sanggup bebas dari penjajahan Belanda dan bergabung dengan Indonesia
- Oktober 1949 di Yogyakarta, Silas papare mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta dalam rangka membantu pemerintah Republik Indonesia untuk memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia
- Silas Papare membentuk Kompi Irian di lingkungan Mabes Angkatan Darat guna mempersiapkan diri dalam perang terbuka
Hasil perlawanan :
perlawanannya berhasil. Pada tanggal 1 Mei 1963, Irian barat resmi bergabung dan menjadi wilayah Republik Indonesia sesuai dengan isi persetujuan New York. Nama Irian barat pun kemudian diganti menjadi Irian Jaya, yang kini menjadi propinsi papua dan papua barat
Kunci Jawaban Buku Tematik (Halaman 41)
Ayo Berlatih
Ceritakan kepada guru dan teman-temanmu.
- Siapakah kamu?
- Termasuk ras apakah kamu?
- Termasuk suku apakah kamu?
- Apa bahasa daerahmu?
- Sebutkan satu kesenian yang menjadi ciri khas suku bangsamu.
Bahan tumpuan ras, suku, bahasa daerah, dan kesenian
Bersama sobat semeja, sebutkan daerah-daerah persebaran suku-suku tersebut dengan mengisi peta tematik berikut
Kunci Jawaban Buku Tematik (Halaman 42)
Alternatif Jawaban :
Suku-suku di Pulau Sumatra :
- Aceh
- Batak
- Minang
- Melayu
- Kubu
Suku-suku di Pulau Kalimantan :
- Dayak
- Punan
- Kutai
- Ngaju
- Lawangan
Suku-suku di Pulau Sulawesi :
- Bugis
- Toraja
- Buton
- Minahasa
- Lanan
Suku-suku di Kepulauan Maluku :
- Ambon
- Ternate
- Kei
- Tanimbar
- Rana
Suku-suku di Pulau Jawa :
- Osing
- Jawa
- Madura
- Sunda
- Tengger
Suku-suku di Pulau Bali dan Nusa Tenggara :
- Bali
- Sasak
- Sumbawa
- Alor
- Flores
Suku-suku di Pulau Papua :
- Asmat
- Dani
- Sentani
- Senggi
- Iban
Demikianlah portingan mengenai Kunci Jawaban Halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42 Kelas 5 Tema 7 Buku Tematik Siswa. Semoga sanggup menambah motivasi berguru dan mempermudah dalam pemahaman materi. Jika ada pertanyaan anda bisa pribadi Contact atau bisa dengan mengisi kolom komentar, Terima kasih.