#Cara Mudah Menghasilkan Barcode Pada Ms Word, Untuk Pemula
Sebagian dari kita pastinya sudah tidak ajaib lagi dengan ungkapan Barcode atau aba-aba batang pastinya dimana barcode ini lazimnya sering kita lihat pada setiap bungkus produk yang dijual baik di toko, retail, mini market, warung baik produk makanan, minuman, peralatan mandi, peralatan basuh dll, bahkan alat elektronik juga lazimnya dilengkapi dengan aba-aba tersebut, Karena memang barcode sudah menjadi persyaratan jual beli produk masa kini.
Barcode yakni susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar berlainan untuk menyimpan data-data spesifik seumpama aba-aba produksi, nomor identitas, dll sehingga tata cara komputer sanggup mengidentifikasi dengan mudah, info yang dikodekan dalam barcode.
Sekarang barcode sanggup ditemui dimana-mana.Di supermarket, swalayan, atau di warung-warung yang ada di sekeliling kita, berbagai kita jumpai produk-[roduk yang terdapat banyak garis hitam vertikal warna hitam yang saling berdekatan. Itulah yang disebut barcode. Di dalam barcode tersebut terdapat info atau data yang lazimnya berupa data angka. Angka tersebut lazimnya juga tercantum di bawah barcode tersebut.
Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel patent application, bergabung untuk mencari solusi. Woodland merekomendasikan tinta yang sensitif kepada sinar ultraviolet. Prototipe ditolak alasannya yakni tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver sukses menghasilkan prototipe yang lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka memperoleh hak paten dari hasil observasi mereka. 1966: Pertama kalinya aba-aba batang dipakai secara komersial yakni pada tahun 1970 di saat Logicon Inc. menghasilkan Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).
Perusahaan pertama yang memproduksi peralatan aba-aba batang untuk jual beli retail yakni Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, suatu komite dibikin dalam grocery industry untuk menegaskan aba-aba persyaratan yang hendak dipakai di industry.
code 39Sebagai simbolik yang paling terkenal di dunia barcode non-retail, dengan variabel digit yang panjang. Namun di sekarang ini code 39 kian sedikit dipergunakan dan digantikan dengan Code 128 yang lebih gampang dibaca oleh pemindai (scanner).
Terdiri dari 12 digit, yakni 11 digit data,
1 check digit : untuk keperluan industri retail.
Terdiri dari 7 digit, yakni 6 digit data, 1 check digit : untuk bisnis retail skala kecil.
Terdiri dari 8 digit, yakni 2 digit aba-aba negara, 5 digit data, 1 check digit.
Tipe barcode yang banyak di Indonesia yakni EAN 13, yakni aba-aba barcode dengan 13 digit. Dimana 3 aba-aba mulanya ialah aba-aba negara Indonesia (899). Kemudian empat angka selanjutnya berbincang aba-aba perusahaan. Selanjutnya lima angka secara berturut-turut ialah aba-aba produk dan angka terakhir berupa validasi atau cek digit.
Itulah sedikit ulah perihal apa itu barcode, jenis2 barcode hingga dengan cara membaca barcode itu sendiri, selanjutnya aku akan menerangkan bagaimana sih proses menghasilkan barcodenya.
Pada peluang kali ini, aku akan membahas mengenai Cara Praktis Membuat Barcode pada MS WORD dan EXCEL, untuk pemula tentunya ini sanggup menolong kita mempelajari bagaimana sih proses barcode ini bekerja. untuk lebih jelasnnya, silahkan bacar postingan ini hingga dengan selesai.
Berikut yakni Langkah-langkah untuk Membuat Barcode pada MS WORD dan EXCELdengan mudah, silahkan ikuti langkah2nya dengan cermat jangan hingga ada yang ketinggalan.
Barcode yakni susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar berlainan untuk menyimpan data-data spesifik seumpama aba-aba produksi, nomor identitas, dll sehingga tata cara komputer sanggup mengidentifikasi dengan mudah, info yang dikodekan dalam barcode.
Sekarang barcode sanggup ditemui dimana-mana.Di supermarket, swalayan, atau di warung-warung yang ada di sekeliling kita, berbagai kita jumpai produk-[roduk yang terdapat banyak garis hitam vertikal warna hitam yang saling berdekatan. Itulah yang disebut barcode. Di dalam barcode tersebut terdapat info atau data yang lazimnya berupa data angka. Angka tersebut lazimnya juga tercantum di bawah barcode tersebut.
Kenapa Menggunakan Barcode?
Jika memang sudah ada aba-aba angka, mengapa masih diinginkan barcode? Jawabnya yakni perangkat seumpama komputer lebih gampang membaca sesuatu yang bersifat digital ketimbang angka yang bersifat analog. Kode barcode dengan warna contrast (hitam di atas putih) sungguh gampang dipahami oleh sensor optik CCD (Charge Couple Device) atau laser yang ada pada alat pemindai (Scanner), untuk kemudian diterjemahkan oleh komputer menjadi angka.Sejarah Barcode
Pada tahun 1932, Wallace Flint menghasilkan tata cara investigasi barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi aba-aba batang dikendalikan oleh perusahaan retail, kemudian dibarengi oleh perusahaan industri. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko kuliner setempat meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia, untuk menghasilkan tata cara pembacaan info produk selama checkout secara otomatis.Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel patent application, bergabung untuk mencari solusi. Woodland merekomendasikan tinta yang sensitif kepada sinar ultraviolet. Prototipe ditolak alasannya yakni tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver sukses menghasilkan prototipe yang lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka memperoleh hak paten dari hasil observasi mereka. 1966: Pertama kalinya aba-aba batang dipakai secara komersial yakni pada tahun 1970 di saat Logicon Inc. menghasilkan Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).
Perusahaan pertama yang memproduksi peralatan aba-aba batang untuk jual beli retail yakni Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, suatu komite dibikin dalam grocery industry untuk menegaskan aba-aba persyaratan yang hendak dipakai di industry.
Jenis-jenis Barcode
Ada beberapa standarisasi jenis barcode. Berikut ini yakni jenis barcode yang sering digunakan:Code 39
code 39Sebagai simbolik yang paling terkenal di dunia barcode non-retail, dengan variabel digit yang panjang. Namun di sekarang ini code 39 kian sedikit dipergunakan dan digantikan dengan Code 128 yang lebih gampang dibaca oleh pemindai (scanner).
Universal Product Code (UPC)-A
upc-aTerdiri dari 12 digit, yakni 11 digit data,
1 check digit : untuk keperluan industri retail.
UPC-E
Terdiri dari 7 digit, yakni 6 digit data, 1 check digit : untuk bisnis retail skala kecil.
European Articles Numbering (EAN)-8
Terdiri dari 8 digit, yakni 2 digit aba-aba negara, 5 digit data, 1 check digit.
EAN-13 atau UPC-A model Eropa
Terdiri dari 13 digit, yakni 12 digit data, 1 check digitTipe barcode yang banyak di Indonesia yakni EAN 13, yakni aba-aba barcode dengan 13 digit. Dimana 3 aba-aba mulanya ialah aba-aba negara Indonesia (899). Kemudian empat angka selanjutnya berbincang aba-aba perusahaan. Selanjutnya lima angka secara berturut-turut ialah aba-aba produk dan angka terakhir berupa validasi atau cek digit.
Cara Membaca Barcode
- Barcode berisikan garis hitam dam putih. Ruang putih di antara garis garis hitam yakni bab dari kode.
- Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis = “1”, yang sedang = “2”, yang lebih tebal = “3”, dan yang paling tebal = “4”.
- Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112
- Standar barcode retail di Eropa dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada yakni EAN (European Article Number) – 13. EAN-13 persyaratan terdiri 13 digit, dengan pembagian digitnya:
- Kode negara atau aba-aba sistem: 3 digit pertama barcode berbincang negara di mana manufacturer terdaftar.
- Manufacturer Code: Ini yakni 5 digit aba-aba yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN.
- Product Code: 5 digit sesudah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik.
- Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari barcode, dipakai untuk verifikasi bahwa barcode sudah dipindai dengan benar
Itulah sedikit ulah perihal apa itu barcode, jenis2 barcode hingga dengan cara membaca barcode itu sendiri, selanjutnya aku akan menerangkan bagaimana sih proses menghasilkan barcodenya.
Pada peluang kali ini, aku akan membahas mengenai Cara Praktis Membuat Barcode pada MS WORD dan EXCEL, untuk pemula tentunya ini sanggup menolong kita mempelajari bagaimana sih proses barcode ini bekerja. untuk lebih jelasnnya, silahkan bacar postingan ini hingga dengan selesai.
Cara Praktis Membuat Barcode pada MS WORD dan EXCEL, untuk pemula
Berikut yakni Langkah-langkah untuk Membuat Barcode pada MS WORD dan EXCELdengan mudah, silahkan ikuti langkah2nya dengan cermat jangan hingga ada yang ketinggalan.
- Langkah pertama kita mesti cari dan download font barcodenya : sanggup menggunakan font Free3 of 9 Extended atau font IDAutomationHC39M free atau sanggup juga menggunakan font barcode lain sesuai keiginan dan keperluan masing-masing banyak silahkan cari saja di google.
- Untuk font barcode kawan sanggup mengunduhnya pada link situs web ini 1001fontsBarcode
- Setelah di unduh lazimnya File font tersebut dengan format winzip atau winrar, langkah selanjutnya yakni Ekstrak file tersebut apalagi dulu.
- Kemudian copy file yang sudah di Ekstrak tersebut kedalalam tata cara Windows yakni pada folder Sistem (Local Disk C ) lalu Pilih Folder Windows kemudian letakan di Folder Font seperti gambar berikut ini
Proses Peletakan font Barcode - Setelah font dicopy, maka sanggup pribadi dipakai untuk menghasilkan barcode bila belum sanggup mungkin semestinya di restart laptop atau Pcnya apalagi dahulu
- Berikut ini teladan cara menghasilkan barcode, buka MS Word atau MS Excel pertama kita ketikan kode/angka yang hendak dibikin barcodenya misalnya : 3456
- Untuk sebagian font barcode kita mesti menyertakan tanda bintang * sebelum dan sesudahnya * maka menjadi *3456*
- Selanjutnya kita select aba-aba tersebut, selanjutnya klik Home kemudian Selanjutnya ganti Fontnya menjadi Free3 of 9 Extended, kemudian perbesar ukuranya sesuai kebutuhan
- Berikut teladan hasilnya
Hasil Barcode yang sudah jadi
Bagaimana, gampang bukan? itulah sedikit ulasan mengenai Cara Praktis Membuat Barcode pada MS WORD, untuk pemula jangan lupa untuk sering berkunjung ke blog prakatakita alasannya yakni masih banyak hal yang kan di share disini, biar bermanfaat. Terima Kasih
Sumber http://prakatakita.blogspot.com/