Pentingnya Menyusun Kriteria Operasional Mekanisme (Sop) Bumg
Kebutuhan penting dalam melaksanakan jerih payah bagi BUMG yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) selaku ajaran administrasi jerih payah melaksanakan usahanya. Siapakah yang mesti dilibatkan untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) ini?
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) yaitu kriteria operasi bagi masing-masing serpihan dalam suatu perusahaan. Standar Operasional Prosedur (SOP) menertibkan segala sesuatu yang mesti ditangani setiap orang dalam lingkup pekerjaannya sesuai dengan job deskripsi yang menjadi tanggungjawabnya. Begitu pentingnya Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga wajib dimiliki setiap perusahaan. BUMG yaitu institusi yang tentunya wajib memiliki. Tapi, siapakah yang pantas menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) ?
Standar Operasional Prosedur (SOP) mesti disusun suatu tim dari banyak sekali bidang mudah-mudahan isinya bisa menguraikan hak dan keharusan yang sempurna bagi setiap bagian. Tim umumnya berisikan 3 hingga 5 orang dari banyak sekali lini dalam perusahaan menyerupai pimpinan, staf dan karyawan.
Untuk BUMG, sebab ialah forum gres dan masih dalam penelusuran bentuk selaku forum jerih payah maka sebaiknya melibatkan pakar Standar Operasional Prosedur (SOP) dari luar yang dikontrak secara khusus untuk menolong menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) . Soalnya, Standar Operasional Prosedur (SOP) mesti simpel, terang dan bisa menterjemahkan bagaimana target perusahaan diturunkan dalam tata urutan kerja yang simpel dipahami, simpel dilaksanakan dan simpel diukur hasilnya. Butuh orang yang mempunyai pengalaman bisnis yang besar lengan berkuasa untuk bisa menyusunnya.
Seperti BUMG yang bergerak dalam bidang minimarket misalnya, maka Standar Operasional Prosedur (SOP) BUMG mesti disusun mulai Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pramuniaga, untuk manajer hingga serpihan gudang. Apa saja yang urutan mekanisme yang mesti mereka laksanakan sejak mulai membuka pintu kantor hingga menutupnya kembali dari setiap serpihan ini. Standar Operasional Prosedur (SOP) bahkan menertibkan perihal cara berpakaian, perilaku yang mesti dimiliki pramuniaga saat menghadapi pelanggan hingga bagaimana alur barang dari mulai masuk gudang hingga masuk rak toko.
Demikian pula Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk para pegawai BUMG yang bergerak dibidang simpan-pinjam misalnya. Harus menerangkan apa saja kiprah serpihan costumer service, seragam apa yang mesti dipakai pada hari tertentu hingga beberapa taktik saat terjadi permasalahan.
Tim penyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) juga mesti melakukan pekerjaan pada tenggat waktu. Soalnya, materi Standar Operasional Prosedur (SOP) begitu penting sebab akan menjadi kriteria alias ukuran jalannya suatu jerih payah dan sebaiknya menjadi materi yang pribadi mesti dipelajari setiap karyawan gres yang mengawali melakukan pekerjaan pada bidangnya.
Setelah jadi Standar Operasional Prosedur (SOP) masih mesti diuji, apakah bisa menterjemahkan target kerja perusahaan, apakah simpel dilaksanakan dan sesuai dengan beban kerja masing-masing orang pada bagiannya. Setiap rincian Standar Operasional Prosedur (SOP) mesti dicermati, apakah sudah menjadi cara terbaik atau masih mesti ada revisi setelahnya.
Yang mesti diperhatikan, setiap perusahaan mempunyai kekhasannya sendiri sehingga Standar Operasional Prosedur (SOP) seyogyanya mesti disusun berdasar suasana dan keperluan perusahaan dan jangan cuma menyalin Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan lain bahkan bila perusahaan itu bergerak pada bidang jerih payah yang serupa sekalipun. Apakah BUMG Anda sudah memiliknya?