Kunci Balasan Buku Tematik Tema 7 Kelas 6 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 46, 47, 49, 51
Kunci Jawaban Buku Siswa Tema 7 Kelas 6 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 46, 47, 49, 51 - Pembelajaran Kelas 6 Tema 7 Kepemimpinan Subtema 1 Pemimpin di Sekitarku Pembelajaran 6 yang Membahas Tentang Komandan Damkar Meninggal dikala Menyelamatkan Anak Buahnya
Buku siswa yang dipakai sebagai sumber mencar ilmu kelas 6 merupakan buku tematik terpadu kurikulum 2013 (k13) Revisi 2018
Didalam pembelajaran kelas 6 Tema 7 Kepemimpinan Subtema 1 Pemimpin di Sekitarku terdapat beberapa latihan soal yang harus di kerjakan oleh siswa secara mandiri.Untuk membantu mendapatakan jawaban yang sempurna berikut ini kami bagiakan alternatif jawaban yang terdapat pada halaman 46-51
Baca Juga :
Ayo Membaca
Komandan Damkar Meninggal dikala Menyelamatkan Anak Buahnya
Petugas pemadam kebakaran (damkar) bertaruh nyawa dikala memadamkan api. Tak sedikit dari mereka yang meninggal dikala berusaha memadamkan api. Seorang petugas pemadam kebakaran berjulukan Pak Saiful mengenang komandannya yang meninggal dikala memadamkan kebakaran di Blok M sekitar tahun 2005. Komandannya yang berjulukan Pak Subandi tersebut,saat itu terjebak kobaran api dan tidak sanggup keluar. Selang air yang dibawa Pak Subandi terputus.
“Pak Subandi sempat melemparkan topi keluar sebagai instruksi bahwa ia sedang dalam bahaya. Namun, tiba-tiba api meledak dan mengenai tubuhnya,” ungkap Pak Saiful.
Pak Saiful menceritakan bahwa Pak Subandi merupakan seorang pemimpin yang sangat peduli dengan anak buahnya. Meninggalnya Pak Subandi di lokasi kebakaran itu pun alasannya ia berusaha menyelamatkan tim pemadam yang sedang terjebak di dalam gedung yang sedang terbakar.
Petugas pemadam kebakaran yang telah rela berkorban tersebut dikala itu menjabat sebagai Kepala Sektor Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan.Pengorbanan Pak Subandi menjadi pelajaran dan motivasi untuk membangun semangat anak buahnya dalam menjalankan tugas.
Pak Suhada, seorang petugas pemadam kebakaran yang telah 30 tahun bertugas juga menceritakan pengalamannya. Banyak insiden kritis yang sudah ia lewati selama menjalankan tugas.
“Kalau sudah di depan api, saya sering berpikir jangan-jangan hari ini saya mati. Tetapi alhamdulillah saya masih dikasih kesempatan hidup. Yang penting kita nrimo menjalani tugas. Jangan banyak mengeluh,” kata Pak Suhada.
Pak Suhada menceritakan jika kaki kirinya pernah melepuh terkena air panas dikala memadamkan kebakaran di sebuah permukiman. Pak Suhada juga pernah terkena setrum dan runtuhan atap rumah. Kondisi dikala kebakaran sangat riuh. Sering pemadam tidak sempat menyelidiki kabelkabel listrik yang berserakan.Maka, risiko tersetrum pun harus ia hadapi.
Ayo Berdiskusi
Diskusikan tugas-tugas berikut bersama kelompokmu.
Tuliskan pokok-pokok pikiran dari bacaan “Komandan Damkar Meninggal dikala Menyelamatkan Anak Buahnya”.
Jawaban :
1. Apa yang sanggup kau teladani dari petugas pemadam kebakaran?
Jawaban :
Petugas pemadam kebakaran berani dalam melakasanakan tugas. Selalu menolong sesama.
2. Nilai ketuhanan apakah yang diterapkan oleh petugas pemadam kebakaran?
Jawaban :
Selalu berdoa sebelum melakukan kiprah dan bersyukur sesudah melakukan tugas.
3. Nilai kemanusiaan apakah yang diterapkan oleh petugas pemadam kebakaran?
Jawaban :
Menolong orang lain yang terkena petaka kebakaran.
4. Apa yang sanggup kau lakukan dalam upaya ikut membantu lingkunganmu menerapkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan?
Jawaban :
Seorang pemimpin mengemban amanat untuk kesejahteraan rakyatnya. Sebuah lagu tempat dari Jawa Tengah mengandung pesan bagi seorang pemimpin semoga berhati-hati dalam melakukan tugasnya.
Ayo Mengamati
Ayo Menulis
Apa judul lagu tersebut?
Jawaban :
Dari tempat mana asal lagu tersebut?
Jawaban :
Gundul-Gundul Pacul berasal dari Jawa Tengah
Apa nada dasar yang dipakai pada lagu tersebut?
Jawaban :
Nada Dasar Lagu Gundul-Gundul Pacul yaitu Do=C
Apa tanda tempo yang dipakai pada lagu tersebut?
Jawaban :
Tempo lagu Gundul-Gundul Pacul Adalah 4/4 moderato
Apa arti tanda tempo tersebut?
Jawaban :
Arti tanda tempo gundul-gundul pacul yaitu lagu gundul-gundul pacul dinyanyikan dengan tempo sedang.
Ayo Bernyanyi
Berlatihlah menyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul”. Berlatihlah terus dan mengulang-ulanginya sampai kau sanggup bernyanyi dengan baik. Perhatikan pengucapan syair lagu semoga terang dan dipahami pendengar.
Nyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul” dengan nada dasar yang berbeda.Rasakan mana yang lebih nyaman bagimu untuk menyanyikannya.
Info
‘Gundul-Gundul Pacul’ yaitu salah satu lagu tempat yang ditulis oleh
Sunan Kalijaga pada tahun 1400-an. ‘Gundul-Gundul Pacul’ yaitu lagu pesan yang tersirat dari sang Wali bagi para pemimpin Jawa untuk mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.
Arti gundul yaitu kepala plontos tanpa rambut. Kepala yaitu lambing kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut yaitu mahkota lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundul artinya yaitu kehormatan yang tanpa mahkota.
Pacul yaitu cangkul. Orang Jawa menyampaikan bahwa pacul yaitu papat kang ucul (“empat yang lepas”), dengan pengertian kemuliaan seseorang sangat tergantung kepada empat hal, yaitu cara orang tersebut memakai mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Jika empat hal itu lepas, kehormatan orang tersebut juga akan lepas. Mata dipakai untuk melihat kesulitan rakyat. Telinga dipakai untuk mendengar nasihat.Hidung dipakai untuk mencium wewangian kebaikan. Mulut dipakai untuk berkata-kata yang adil.
Gembelengan artinya “besar kepala, sombong, dan bermain-main” dalam memakai kehormatannya.
Dengan demikian, makna kalimat ini yaitu bahwa seorang pemimpin bahwasanya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa pacul untuk mencangkul (mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya). Namun,orang yang sudah kehilangan empat indra tersebut akan berubah sikapnya menjadi congkak (gembelengan).
Nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan. Nyunggi wakul (membawa bakul di atas kepala) dilambangkan sebagai menjunjung amanah rakyat.
Namun, dikala membawa bakul, sikapnya sombong hati (gembelengan).
Wakul ngglimpang (bakul terguling) melambangkan amanah dari rakyat terjatuh, jawaban perilaku sombong dikala membawa amanah tersebut.
Segane dadi sak ratan (nasinya jadi sehalaman) melambangkan hasil yang diperoleh menjadi awut-awutan dan sia-sia, tidak sanggup dimakan lagi (tidak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat).
Ada lagu termasuk jenis bertangga nada diatonis minor. Apa maksudnya?
Jawaban :
Tangga nada diatonis minor mempunyai interval (jarak nada) 1 ½ 1 1 1 ½ 1 1.Tangga nada diatonis minor ada majemuk salah satunya tangga nada diatonis minor harmonis.
Ayo Membaca
Ciri-ciri tangga nada diatonis minor biasanya sebagai berikut.
Secara umum, lagu bertangga nada diatonis minor bersifat duka dan kurang bersemangat. Namun, ada pula lagu bertangga nada minor yang besar hati dan bersemangat, contohnya lagu “Ayam Den Lapeh” dan “Bungong Jeumpa”.
Sekian pembahasan soal tematik mengenai Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 6 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 46, 47, 49, 51, semoga bermanfaat.
Sumber https://kumpulansoalunbk.blogspot.com/
Buku siswa yang dipakai sebagai sumber mencar ilmu kelas 6 merupakan buku tematik terpadu kurikulum 2013 (k13) Revisi 2018
Baca Juga :
- Kunci Jawaban Halaman 63 dan 71 Kelas 6 Tema 7 Buku Tematik Siswa
- Kunci Jawaban Halaman 75, 76, 77, 78, 79-80, 81 Kelas 6 Tema 7 Buku Tematik Siswa
- Kunci Jawaban Halaman 86, 87, 89 Kelas 6 Tema 7 Buku Tematik Siswa
- Kunci Jawaban Halaman 94, 95, 97 Kelas 6 Tema 7 Buku Tematik Siswa
- Kunci Jawaban Halaman 100, 101, 102 Kelas 6 Tema 7 Buku Tematik Siswa
Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 7 Subtema 1 Pemimpin di Sekitarku Pembelajaran 6
Ayo Membaca
Komandan Damkar Meninggal dikala Menyelamatkan Anak Buahnya
Petugas pemadam kebakaran (damkar) bertaruh nyawa dikala memadamkan api. Tak sedikit dari mereka yang meninggal dikala berusaha memadamkan api. Seorang petugas pemadam kebakaran berjulukan Pak Saiful mengenang komandannya yang meninggal dikala memadamkan kebakaran di Blok M sekitar tahun 2005. Komandannya yang berjulukan Pak Subandi tersebut,saat itu terjebak kobaran api dan tidak sanggup keluar. Selang air yang dibawa Pak Subandi terputus.
“Pak Subandi sempat melemparkan topi keluar sebagai instruksi bahwa ia sedang dalam bahaya. Namun, tiba-tiba api meledak dan mengenai tubuhnya,” ungkap Pak Saiful.
Pak Saiful menceritakan bahwa Pak Subandi merupakan seorang pemimpin yang sangat peduli dengan anak buahnya. Meninggalnya Pak Subandi di lokasi kebakaran itu pun alasannya ia berusaha menyelamatkan tim pemadam yang sedang terjebak di dalam gedung yang sedang terbakar.
Petugas pemadam kebakaran yang telah rela berkorban tersebut dikala itu menjabat sebagai Kepala Sektor Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan.Pengorbanan Pak Subandi menjadi pelajaran dan motivasi untuk membangun semangat anak buahnya dalam menjalankan tugas.
Pak Suhada, seorang petugas pemadam kebakaran yang telah 30 tahun bertugas juga menceritakan pengalamannya. Banyak insiden kritis yang sudah ia lewati selama menjalankan tugas.
“Kalau sudah di depan api, saya sering berpikir jangan-jangan hari ini saya mati. Tetapi alhamdulillah saya masih dikasih kesempatan hidup. Yang penting kita nrimo menjalani tugas. Jangan banyak mengeluh,” kata Pak Suhada.
Pak Suhada menceritakan jika kaki kirinya pernah melepuh terkena air panas dikala memadamkan kebakaran di sebuah permukiman. Pak Suhada juga pernah terkena setrum dan runtuhan atap rumah. Kondisi dikala kebakaran sangat riuh. Sering pemadam tidak sempat menyelidiki kabelkabel listrik yang berserakan.Maka, risiko tersetrum pun harus ia hadapi.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 (Halaman 46)
Ayo Berdiskusi
Diskusikan tugas-tugas berikut bersama kelompokmu.
Tuliskan pokok-pokok pikiran dari bacaan “Komandan Damkar Meninggal dikala Menyelamatkan Anak Buahnya”.
Jawaban :
- Paragraf 1 : Pemadam kebakaran bertaruh nyawa dikala bertugas
- Paragraf 2 : Perjuangan Pak Subandi
- Paragraf 3 : Pemimpin yang sangat peduli pada anak buahnya
- Paragraf 4 : Pengalaman Pak Suhada
- Paragraf 5 : Pak Suhada yang selalu bersyukur
- Paragraf 6 : Perjuangan Pak Suhada menjadi pemadam kebakaran
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 (Halaman 47)
1. Apa yang sanggup kau teladani dari petugas pemadam kebakaran?
Jawaban :
Petugas pemadam kebakaran berani dalam melakasanakan tugas. Selalu menolong sesama.
2. Nilai ketuhanan apakah yang diterapkan oleh petugas pemadam kebakaran?
Jawaban :
Selalu berdoa sebelum melakukan kiprah dan bersyukur sesudah melakukan tugas.
3. Nilai kemanusiaan apakah yang diterapkan oleh petugas pemadam kebakaran?
Jawaban :
Menolong orang lain yang terkena petaka kebakaran.
4. Apa yang sanggup kau lakukan dalam upaya ikut membantu lingkunganmu menerapkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan?
Jawaban :
- Menghormati pemeluk agama lain.
- Beribadah sesuai agama dan kepercayaan.
- Membantu tetangga yang membutuhkan.
- Menjenguk tetangga yang sakit.
Seorang pemimpin mengemban amanat untuk kesejahteraan rakyatnya. Sebuah lagu tempat dari Jawa Tengah mengandung pesan bagi seorang pemimpin semoga berhati-hati dalam melakukan tugasnya.
Ayo Mengamati
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 (Halaman 49)
Ayo Menulis
Apa judul lagu tersebut?
Jawaban :
Judul lagu diatas yaitu Gundul-Gundul Pacul
Dari tempat mana asal lagu tersebut?
Jawaban :
Gundul-Gundul Pacul berasal dari Jawa Tengah
Apa nada dasar yang dipakai pada lagu tersebut?
Jawaban :
Nada Dasar Lagu Gundul-Gundul Pacul yaitu Do=C
Apa tanda tempo yang dipakai pada lagu tersebut?
Jawaban :
Tempo lagu Gundul-Gundul Pacul Adalah 4/4 moderato
Apa arti tanda tempo tersebut?
Jawaban :
Arti tanda tempo gundul-gundul pacul yaitu lagu gundul-gundul pacul dinyanyikan dengan tempo sedang.
Ayo Bernyanyi
Berlatihlah menyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul”. Berlatihlah terus dan mengulang-ulanginya sampai kau sanggup bernyanyi dengan baik. Perhatikan pengucapan syair lagu semoga terang dan dipahami pendengar.
Nyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul” dengan nada dasar yang berbeda.Rasakan mana yang lebih nyaman bagimu untuk menyanyikannya.
Info
‘Gundul-Gundul Pacul’ yaitu salah satu lagu tempat yang ditulis oleh
Sunan Kalijaga pada tahun 1400-an. ‘Gundul-Gundul Pacul’ yaitu lagu pesan yang tersirat dari sang Wali bagi para pemimpin Jawa untuk mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.
Arti gundul yaitu kepala plontos tanpa rambut. Kepala yaitu lambing kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut yaitu mahkota lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundul artinya yaitu kehormatan yang tanpa mahkota.
Pacul yaitu cangkul. Orang Jawa menyampaikan bahwa pacul yaitu papat kang ucul (“empat yang lepas”), dengan pengertian kemuliaan seseorang sangat tergantung kepada empat hal, yaitu cara orang tersebut memakai mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Jika empat hal itu lepas, kehormatan orang tersebut juga akan lepas. Mata dipakai untuk melihat kesulitan rakyat. Telinga dipakai untuk mendengar nasihat.Hidung dipakai untuk mencium wewangian kebaikan. Mulut dipakai untuk berkata-kata yang adil.
Gembelengan artinya “besar kepala, sombong, dan bermain-main” dalam memakai kehormatannya.
Dengan demikian, makna kalimat ini yaitu bahwa seorang pemimpin bahwasanya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa pacul untuk mencangkul (mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya). Namun,orang yang sudah kehilangan empat indra tersebut akan berubah sikapnya menjadi congkak (gembelengan).
Nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan. Nyunggi wakul (membawa bakul di atas kepala) dilambangkan sebagai menjunjung amanah rakyat.
Namun, dikala membawa bakul, sikapnya sombong hati (gembelengan).
Wakul ngglimpang (bakul terguling) melambangkan amanah dari rakyat terjatuh, jawaban perilaku sombong dikala membawa amanah tersebut.
Segane dadi sak ratan (nasinya jadi sehalaman) melambangkan hasil yang diperoleh menjadi awut-awutan dan sia-sia, tidak sanggup dimakan lagi (tidak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat).
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 (Halaman 51)
Ada lagu termasuk jenis bertangga nada diatonis minor. Apa maksudnya?
Jawaban :
Tangga nada diatonis minor mempunyai interval (jarak nada) 1 ½ 1 1 1 ½ 1 1.Tangga nada diatonis minor ada majemuk salah satunya tangga nada diatonis minor harmonis.
Ayo Membaca
Ciri-ciri tangga nada diatonis minor biasanya sebagai berikut.
- Lagu bersifat sedih.
- Lagu kurang bersemangat.
- Melodi lagu biasanya diawali dan diakhiri nada 6 (la). Namun, tidak menutup kemungkinan diawali nada 3 (mi) dan diakhiri nada 6 (la).
Secara umum, lagu bertangga nada diatonis minor bersifat duka dan kurang bersemangat. Namun, ada pula lagu bertangga nada minor yang besar hati dan bersemangat, contohnya lagu “Ayam Den Lapeh” dan “Bungong Jeumpa”.
Sekian pembahasan soal tematik mengenai Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 6 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 46, 47, 49, 51, semoga bermanfaat.
Sumber https://kumpulansoalunbk.blogspot.com/
